Archive for the Seputar Bangunan Category

JENIS STUKTUR BANGUNAN DITINJAU DARI BENTUKNYA

Posted in Seputar Bangunan on 7 Januari 2012 by rumahdoc

1. Struktur massa, padat atau solid.
Pada zaman dahulu, ketika ilmu gaya dan teknologi belum dikenal, perencanaan bangunanberdasarkan intuisi atau “bisikan kalbu” di samping bakat yang ada. Pada taraf permulaansekali, struktur massa yang betul-betul padat dapat dikatakan struktur tumpuk yangterdiri dari batu-batu yang ditumpuk dengan bentuk bangunan yang stabil dan statis,contoh: piramida-piramida di Mesir dan candi Borobudur di Indonesia.Bangunan istana, candi dan jembatan dibangun dari batu alam atau bata buatan yanghanya dapat menahan gaya tekan tegak atau gaya vertikal.Gaya-gaya miring dan mendatar (horisontal) didukung melalui konstruksi lengkung,konsol atau kubah yang ditunjang oleh tiang-tiang berat atau dinding-dinding tebal,yang diteruskan ke pondasi sebagai gaya-gaya vertikal.

Dinding pasangan batu alam atau bata buatan berfungsi sebagai dinding pemikul beban.Struktur massa kecuali sebagai pemikul, juga berfungsi sebagai penutup ruang dan pelindung terhadap iklim yang sempurna. Tetapi karena dibutuhkan bahan yang banyakdan upah pemasangan yang mahal, maka menjadi kurang ekonomis. Juga tidak begitu menguntungkan dengan adanya pembatasan struktural. Biasanya terbatas bentangan terbuka sampai kira-kira 8 meter, dan juga ketinggian dinding yang tergantung dari tebalnya.

Dinding padat (atau solid)
yang tebal adalah baik sekali sebagai penerus gaya-gaya didalamnya. Begitu pula ketahanan terhadap perubahan temperatur dan panas api.Mengenai isolasi terhadap suara masih kurang memenuhi syarat akibat dari efek transmisi massa.

2. Struktur rangka atau skeleton, yang dibagi dalam:2.1. Struktur Rangka Bidang:- struktur rangka bidang dalam dua dimensi.- struktur rangka bidang dalam tiga dimensi.2.2. Struktur rangka ruang (dalam tiga dimensi).
Bentuk struktur rangka adalah perwujudan dari pertentangan antara gaya tarik bumi dan kekokohan. Contoh sederhana struktur rangka adalah payung dan tenda, di mana kulit ataukain sebagai “membran” dipentang (ditarik) kuat dan dihubungkan dengan kerangka. Pada dasarnya konstruksi rangka terdiri atas dua unsur. Balok atau gelagar, sebagai unsur mendatar yang berfungsi sebagai pemegang dan media pembagian beban dan gaya kepada tiang. Tiang atau pilar sebagai unsur vertikal yang berfungsi sebagai penyalur beban dan gaya menuju tanah.

Arsitektur klasik bangsa Yunani zaman dulu menggunakan struktur rangka yang terdiri dari pilar dan balok. Begitu pula banyak terdapat pada bangunan-bangunan zaman sekarang dengan rangka yang terdiri dari tiang dan balok yang disatukan dengan lantai; tetapidengan teknologi yang berbeda.
Konstruksi rangka mengurangi pembatasan-pembatasan besarnya bentangan ruang yang terdapat dalam konstruksi solid. Sebagian rangka dari struktur dapat diletakkan di dalam ruang,di antara batas ruang yang diinginkan dan garis batas luar bangunan.
Penggunaan baja dengan daya tarik yang tinggi, daya tekan tahan lekuk dan gaya geser,sejak abad delapan belas mulai digunakan, oleh karena dapat membentang lebih panjang daripada kayu.Rangka gelagar dalam bangunan petak terdiri atas batang-batang mendatar, tegak lurus (vertikal)dan diagonal. Batang-batang terletak dalam bidang datar yang berdimensi dua dan menahangaya tarik atau gaya tekan.Batang-batang itu dapat dikembangkan menjadi gelagar didalam ruang yang berdimensi tiga,disebut struktur rangka ruang.